UJIAN KENAIKAN TINGKAT SISWA AKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 16 - 17 FEBRUARI 2019 BERTEMPAT DI MUHAMMADIYAH PAMULANG, TANGERANG SELATAN

Senin, 25 Juni 2012

Mengatasi Nyeri Cedera Dengan Menempel Es

Nyeri sewaktu atau setelah berolahraga, biasanya terjadi pada otot maupun persendian, ini merupakan tanda telah terjadi cedera maupun ancaman cedera. Cedera yang dimaksud dapat berupa cedera sendi, otot maupun jaringan penunjangnya. Berbagai jenis olahraga dapat menimbulkan cedera demikian. Sebagai contoh adalah nyeri otot. Penyebab utama nyeri otot adalah robeknya serabut-serabut otot dan jaringan pengikat yang terdapat pada otot dalam jumlah kecil ataupun jumlah besar.

Kita akan merasa nyeri karena melakukan aktifitas fisik yang tidak biasa dilakukan, misalnya gerakan yang baru, gerakan mendadak ataupun melakukan latihan tanpa pemanasan (warm-up) maupun peregangan lebih dulu. Suatu hal biasa bila merasa nyeri setelah melakukan gerakan baru tersebut. Rasa nyeri ini dapat berlangsung 24 jam sampai 48 jam lamanya. tanpa pemanasan dan peregangan yang baik sebelum latihan, terutama meregangkan semua otot yang terlibat, rasa nyeri seperti ini hampir selalu dirasakan.
Seperti kita ketahui pergelangan tangan, siku, lutut maupun pergelangan kaki adalah bagian-bagian yang rawan terkena cedera. Bila cedera sendi atau jaringan yang terkait terjadi, gangguan rasa nyeri kadang-kadang tak tertahankan.

ES MENCEGAH RASA SAKIT

Sudah sejak lama orang menggunakan pengobatan dingin untuk cedera-cedera baru, misalnya cedera pada Ligamenta (Sprain), lalu setelah itu diteruskan dengan pengobatan panas. namun pengobatan dingin juga digunakan pada waktu pemulihan dan rehabilitasi cedera yang akut dan kronis.

Cedera pada urat telapak kaki (Fasciitis Plantaris) maupun peradangan pada Tendon Achilles (Urat Achilles), akan menimbulkan rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk yang dapat diakibatkan beberapa jenis olahraga yang melibatkan bagian kaki tersebut.

Juga rasa nyeri pada betis, karena cedera otot betis maupun tulang kering, kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan. Dengan menempel es, rasa sakit dapat dikurangi, yakni dengan mekanisme menghalangi konduksi rasa sakit melalui serabut-serabut syaraf yang kecil yang konduksinya lambat.

Efek penghilang rasa sakit ini penting bagi pengobatan cedera yang kronis. Ada yang berpendapat bahwa pengobatan dengan es ini dapat mengurangi rasa sakit, dengan cara memacu badan agar memproduksi Endorphin dan mencegah supaya rasa sakit tidak dikirimkan oleh syaraf ke otak. Melalui efek ini, maka es dapat mengurangi kemungkinan kejang otot yang biasanya menyertai cedera otot. Bukan hanya mengurangi rasa sakit atau nyeri. Es juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pembengkakan pada luka yang baru atau baru saja terkena cedera.

PEKA

Telah diakui bahwa pengobatan dingin menggunakan es memang besar manfaatnya. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Penempelan es sebaiknya dihindari bila sirkulasi maupun sensasi terganggu. Penempelan es pada daerah badan yang serabut syarafnya terletak dipermukaan, misalnya syaraf Peroneal yang terdapat kurang lebih di bawah lutut bagian samping, bukan mustahil ini dapat mengakibatkan kelumpuhan sebagian badan. maka ini perlu dihindari.

Waktu untuk penempelan es itupun perlu diperhatikan yaitu sebaiknya tidak lebih dari 20 menit karena dikhawatirkan terjadi peradangan karena dingin (frosbite) apalagi dengan orang yang peka terhadap dingin. Kapan penempelan es dilakukan? yaitu sebaiknya dilakukan setelah berolahraga.